Sel
merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Walaupun
sel merupakan bagian terkecil
dari makhluk hidup, tetapi sel masih memiliki bagian-bagian lebih kecil lagi
yang menyusunnya. Di situlah terjadinya segala aktivitas di dalam sel. Bagian
sel tersebut dinamakan organela. Jenis organela-organela tersebut
bermacam-macam dan masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang
berbeda-beda. Sel berukuran sangat kecil, yaitu berkisar antara 5-15 mikron,
sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat bantu yang disebut mikroskop.
Sel terdapat pada tumbuhan maupun hewan. Hanya saja organelanya ada yang
berbeda. Bagian dari sel tumbuhan terdiri dari :
1. Dinding
Dinding sel berfungsi antara lain untuk melindungi protoplas, sebagai penguat tanaman dan mencegah terjadinya dehidrasi. Komponen utama penyusun dinding sel adalah polisakarida.
1. Dinding
Dinding sel berfungsi antara lain untuk melindungi protoplas, sebagai penguat tanaman dan mencegah terjadinya dehidrasi. Komponen utama penyusun dinding sel adalah polisakarida.
Dinding
sel tumbuhan muda masih terlihat tipis yang terdiri atas selaput zat pektin.
Setelah sel tumbuhan bertambah tua, maka dinding sel akan menebal dan zat
pembentuknya adalah selulosa. Dinding sel bagian dalam berhubungan
langsung dengan membran plasma. Membran ini bisa terlihat apabila sel berada di
dalam larutan yang lebih pekat daripada larutan dalam sel, sehingga membran
plasma akan lepas. (Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, 2009)
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid sitoplasma ini dapat berubahubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan gel. Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil (mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan bahan hidup (organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1 mikron, dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel adalah matrik sitoplasma. Tiap-tiap organela mempunyai struktur dan fungsi khusus. (Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, 2009)
3. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid sitoplasma ini dapat berubahubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan gel. Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil (mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan bahan hidup (organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1 mikron, dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel adalah matrik sitoplasma. Tiap-tiap organela mempunyai struktur dan fungsi khusus. (Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, 2009)
3. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini
berperan
penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun
ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel
trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolism terbatas dan tidak dapat
melakukan pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja,
yang terletak ditengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu
yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah
nukleus.
Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus. Komposisi nukleus terdiri
atas membran nukleus, matriks, dan anak inti. (Endang Sri Lestari dan Idun
Kistinnah, 2009)