Burung merupakan kelas satwa yang sangat mudah kita
temukan. Beberapa jenis burung bahkan hidup di sekitar kita. Beberapa literatur
menyebutkan burung merupakan kelompok satwa yang mampu hidup pada berbagai
kondisi lingkungan. Dari mulai kutub es sampai gurun pasir, dari lautan sampai
puncak gunung, dari hutan belantara sampai perkotaan, burung mampu hidup.
Secara umum burung memiliki ciri-ciri yaitu: memiliki
bulu sebagai penutup tubuhnya, alat gerak tubuh bagian depan berupa sayap, mulut
berbentuk paruh, memiliki pundi-pundi udara, homokiotherm, bagian akhir sistem
pencernaan menyatu dengan bagian tubuh untuk reproduksi dalam bentuk kloaka.
Seringkali, bagian-bagian tubuh burung memiliki bentuk yang unik. Seperti pola
warna pada bulu yang beragam, berbeda setiap jenisnya. Bentuk paruh, bentuk
kaki, merupakan bagian-bagian tubuh yang seringkali memiliki bentuk yang unik.
Pengamatan burung, dengan istilah bahasa inggris birdwatching, merupakan suatu kegiatan
memperhatikan suatu jenis burung yang dilakukan di alam. Siapa pun bisa
melakukan kegiatan ini. Bisa dilakukan dengan menyengajakan diri maupun hanya
kebetulan semata.
Pengamatan burung dilakukan dengan
berbagai alasan. Alasan tersebut yaitu, burung bisa dijadikan objek penelitian
ilmiah dan burung memiliki nilai ekologis. Dengan hanya mengetahui jenis-jenis
burung di suatu lokasi tertentu dan membuat tabulasi datanya kita dapat
menentukan kualitas suatu habitat. Selain dua hal tersebut, pengamatan burung merupakan
kegiatan yang dapat memberikan berbagai inspirasi sekaligus berupa hiburan dari
kesibukan dan kepenatan rutinitas sehari-hari.
Pengamatan burung bisa dilakukan di berbagai tempat,
selama jenis burung bisa hidup di tempat tersebut. Kita bisa melakukan
pengamatan di sekolah, kebun, taman, rumah, sawah, kota, hutan, danau, pantai,
dan sebagainya. Bahkan, di tempat yang kotor sekalipun seperti tempat sampah
kita bisa melakukan pengamatan burung.
Kegiatan pengamatan burung salah satu tujuannya yaitu
untuk mengidentifikasi jenis burung yang diamati. Pengamat harus memperhatikan
ciri-ciri morfologis burung dan juga perilaku yang dilakukannya untuk dapat
mengidentifikasi jenis.
Ø Hal-hal yang harus diamati ketika melakukan pengamatan
yaitu:
-
Morfologi:
bentuk bagian-bagian luar tubuh burung. Misal bentuk tubuh, paruh, mata, warna
bulu, ekor, sayap, kaki, pola warna bulu, dsb
-
Perilaku:
cara terbang, cara makan, dan aktivitas lainnya
-
Suara: Setiap
jenis burung memiliki ciri khas tersendiri pada suaranyaØ Etika dan cara mengamati burung di alam, sebagai berikut :
1. jalan mengendap-endap
2. mencari tempat yang baik untuk bersembunyi
3. menggunakan atribut/pakaian yang tidak mencolok
4. tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu burung
5. tidak melepaskan binokuler sampai deskripsi jenis burung
dapat tergambarkan ketika melakukan identifikasi
6. membuat sketsa burung yang terlihat dan mendeskripsikan
ciri-cirinya
Ø Peralatan yang diperlukan untuk mengamati burung, yaitu:
1. buku catatan
2. alat tulis (pensil)
3. buku panduan pengenalan jenis burung (Field Guide)
4. teropong (binokuler/monokuler)
5. penunjuk waktu
6. kamera
7. tape recorder
Ø
Hal-hal
yang dicatat pada lembar pengamatan, yaitu :
1. nama pengamat
2. waktu dan tanggal pengamatan
3. lokasi pengamatan
4. jenis habitat dan tipe vegetasi yang digunakan
5. cuaca
6. jenis burung dan jumlah individu yang ditemukan
7. data lain sesuai dengan kebutuhan seperti: aktivitas, jarak
burung dengan pengamat, dsb.
Inventarisasi
Jenis Burung
Inventarisasi jenis burung yaitu proses untuk mengetahui
jenis burung apa saja yang terdapat di lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan
dengan menjelajahi seluruh lokasi yang diteliti dengan harapan dapat menemukan
sebanyak mungkin jenis burung. Pengamat melakukan upaya maksimal dalam
menemukan jenis-jenis burung pada saat pengamatan. Kegiatan ini seringkali
disebut juga kegiatan sensus burung.
Metode
Titik Hitung (Point Count)
•
Prinsip:
diam di satu titik kemudian mencatat setiap jenis burung yang terdeteksi pada
radius tertentu dan dalam durasi waktu
yang ditentukan
•
Tipe
lokasi yang cocok yaitu tipe habitat yang tertutup, seperti hutan alam
•
Penempatan
PC bisa pada garis lurus, acak, acak bertingkat
•
Cara-cara:
1. Tentukan lokasi yang akan diteliti
2. Tentukan jumlah dan letak titik hitung di lokasi
penelitian (umumnya luas sampel adalah 20% dari luas wilayah penelitian)
3. Radius pengamatan di setiap PC umumnya: 25 atau 50 meter
4. Jarak antara PC 150 meter
5. Lama pada satu PC 5-20 menit, umumnya 20 menit
Metode
Transek
•
Prinsip:
pengamat berjalan terus dengan kecepatan konstan dan mencatat semua perjumpaan
dengan burung di kedua sisi transek (masuk ke wilayah transek sabuk).
•
Tipe
lokasi yang cocok yaitu tipe habitat yang lebih terbuka seperti di taman kota,
lahan perkebunan, kampus pendidikan.
•
Cara-cara:
- berjalan kaki sepanjang jalur pusat transek dengan kecepatan kurang lebih 1 km/jam.
- Panjang dan lebar transek disesuaikan dengan luasan wilayah yang akan diteliti. Biasanya 20% dari luas wilayah.
- Burung yang ditemukan di dalam lokasi sampling dicatat jenis dan jumlah individunya.
- Untuk setiap individu burung yang ketika terlihat sedang melakukan pergerakan, interval jarak yang dicatat adalah saat pertama kali individu terlihat
Analisis
Data
Kelimpahan
Kelimpahan mutlak (Km): jumlah individu satu jenis di
seluruh lokasi
Kelimpahan
relatif (Kr): jumlah individu satu jenis dibandingkan dengan jumlah individu
seluruh jenis
Kr = Km suatu jenis x 100%
Km
seluruh jenis
Frekuensi
Frekuensi mutlak (Fm): jumlah kemunculan suatu jenis pada
petak contoh
Frekuensi
relatif (Fr): jumlah kemunculan suatu jenis dibandingkan dengan jumlah
kemunculan seluruh jenis pada semua petak contoh
Fr = Fm suatu jenis x 100%
Fm
seluruh jenis
Dominansi
Dominansi
didapatkan dari Kelimpahan Relatif (KR) setiap jenis burung yang
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Tidak dominan (D= 0-2%), Sub dominan (D= 2-5%) dan
dominan (D >5%)
Indeks
keanekaan jenis burung Shannon-Weiner
H’= -
∑ (ni/N) ln (ni/N)
H’:
indeks keanekaan Shannon-Weiner; ni: jumlah individu jenis i; N: jumlah total
individu seluruh jenis.
Semakin
besar nilai indeks maka menunjukkan semakin beraneka jenis burung yang hidup di
lokasi tersebut.
Contoh
penelitian lain
Penelitian
Aspek Aktivitas Harian Burung
Penelitian yang dilakukan pada suatu jenis burung untuk
mengetahui aspek aktivitas harian suatu jenis burung. Dari penelitian ini bisa
didapatkan pola aktivitas harian suatu jenis burung.
Teknik pengambilan data yang bisa dipakai untuk
mendapatkan data aktivitas harian yaitu dengan menggunakan metode ad libitum sampling. Pengambilan data
dilakukan dengan mencatat setiap jenis aktivitas yang dilakukan oleh burung
yang sedang diamati berdasarkan waktu. Kategori aktivitas yang umum adalah
gerak (G), makan (M), suara (S), Istirahat (I), dan aktivitas lain-lain (L).
Analisis data dilakukan dengan mencari jumlah durasi
waktu yang diperlukan oleh satu aktivitas kemudian dibandingkan dengan waktu
total pengamatan, sehingga didapatkan persentase suatu jenis aktivitas.
Sumber
Bacaan
Bibby, C., M. Jones, dan S. Marsden, 2000. Teknik-teknik Ekspedisi Lapangan Survei
Burung. BirdLife International-Indonesia Programme, Bogor, Indonesia.
Bibby, C., N. D. Burgess & D.A. Hill, 1993. Bird census techniques. London, Academic
Press Limited.
MacKinnon, J., K. Phillips , dan B. V. Balen, 1998. Panduan Lapangan Burung-burung di Sumatera,
Jawa, Bali dan Kalimantan. Jakarta: Puslitbang Biologi-LIPI
Contoh:
Lembar Data Pengamatan Burung
|
|||||||
Metode: Transek Sabuk (TS)
|
|||||||
No TS: 1
|
Hari/Tgl:
|
220507
|
Cuaca: cerah
|
||||
Lokasi: Madania
|
Waktu mulai TS: 08.00
|
Waktu akhir TS: 08.10
|
|||||
Pengamat: David
|
|||||||
Gambaran Lokasi: taman sekolah, terbuka, tumbuhan masih pendek sekitar 2
m
|
|||||||
No
|
Waktu
|
Jenis
|
Jumlah
|
Jarak
|
Posisi
|
Aktivitas
|
Ket
|
1
|
08.01.00
|
burung gereja
|
5
|
10
|
tanah
|
makan
|
|
2
|
08.04.30
|
bondol jawa
|
2
|
15
|
semak
|
gerak
|
|
3
|
08.07.00
|
burung gereja
|
3
|
10
|
bangunan
|
istirahat
|
|
4
|
08.07.30
|
burung cabe jawa
|
1
|
20
|
pohon
|
makan
|
|
Lembar Data Pengamatan Burung
|
|||||||
Metode: Transek Sabuk (TS)
|
|||||||
No TS: 2
|
Hari/Tgl:
|
220507
|
Cuaca: cerah
|
||||
Lokasi: Madania
|
Waktu mulai TS: 08.15
|
Waktu akhir TS: 08.25
|
|||||
Pengamat: David
|
|||||||
Gambaran Lokasi:padang rumput, terbuka, kolam, semak.
|
|||||||
No
|
Waktu
|
Jenis
|
Jumlah
|
Jarak
|
Posisi
|
Aktivitas
|
Ket
|
1
|
08.15.00
|
bondol jawa
|
6
|
10
|
semak
|
makan
|
|
2
|
08.20.30
|
burung gereja
|
10
|
15
|
tanah
|
makan
|
|
3
|
08.22.00
|
bondol peking
|
4
|
10
|
semak
|
makan
|
|
4
|
08.24.30
|
burung madu sriganti
|
2
|
20
|
semak
|
makan
|
|
Lembar Tabulasi Data
|
|||||||||
No
|
Jenis
|
TS 1
|
TS 2
|
Km
|
Kr
|
Fm
|
Fr
|
H'
|
D
|
1
|
burung gereja
|
8
|
10
|
18
|
54,55
|
2
|
28,57
|
0,33
|
dominan
|
2
|
bondol jawa
|
2
|
6
|
8
|
24,24
|
2
|
28,57
|
0,34
|
dominan
|
3
|
burung cabe jawa
|
1
|
1
|
3,03
|
1
|
14,29
|
0,11
|
subdominan
|
|
4
|
bondol peking
|
4
|
4
|
12,12
|
1
|
14,29
|
0,26
|
dominan
|
|
5
|
burung madu sriganti
|
2
|
2
|
6,06
|
1
|
14,29
|
0,17
|
dominan
|
|
33
|
100,00
|
7
|
100,00
|
1,21
|
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar